Total Tayangan Halaman

Minggu, 08 Januari 2012

PASAR MODERN SEBAGAI ALASAN PRESTISE MASYARAKAT MASA KINI


Masuknya pasar modern di pelosok-pelosok desa saat ini mengakibatkan semakin menurunnya minat masyarakat untuk berbelanja di pasar tradisional. Banyaknya ritel-ritel yang dibangun di desa-desa bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam memperoleh barang kebutuhan yang dibutuhkan, tetapi hal ini juga mengakibatkan pasar tradisional semakin jarang dijamah masyarakat. Pasar modern sebagai alasan kepraktisan dan prestise kini menjadi alasan masyarakat lebih sering mengunjungi pasar modern daripada mengunjungi pasar tradisional. Banyaknya masyarakat yang lebih tertarik dengan pasar modern menyebabkan para pemilik pasar modern untuk meningkatkan fasilitas, misalnya dengan fasilitas pembayaran melalui kartu kredit yang memudahkan orang yang berbelanja tanpa harus membawa uang. Seiring dengan kemajuan zaman, kini pasar modern memberi layanan perpanjangan SIM dan STNK, tentu hal ini mendapat respon yang baik dari masyarakat.
Tidak sedikit dampak yang dirasakan oleh pasar tradisional, para pedagang di pasar tradisional banyak yang mengeluh karena pembeli yang berkurang tentu hal ini berdampak pada pendapatan mereka. Jarang sekali kita temukan ank muda / remaja yang datang ke pasar tradisional. Kebanyakan dari mereka jika ditanya mengapa tidak ke pasar tradisional saja, jawaban mereka adalah lebih memilih berbelanja di pasar modern dengan alasan kepraktisan dan kemudahan transaksinya. Tetapi tidak jarang juga diantara mereka yang menjawab dengan alasan karena malu jika berbelanja di pasar tradisional. Sepertinya masyarakat kita saat ini sudah memiliki gaya hidup yang berubah.
Pasar modern merupakan dampak dari globalisasi. Pengaruh ekonomi pasar bebas sangat dirasakan oleh para pelaku ekonomi di negeri ini. Inestor dari luar Indonesia memiliki kebebasan penuh untuk menanamkan modalnya di indonesia. Sedangkan kelompok pribumi akan terus menjadi pekerja, hal ini dikarenakan kebanyakan dari masyarakat pribumi tidak memiliki modal yang besar untuk bersaing dengan investor asing. Dampaknya adalah perekonomian yang semakin merosot, karena masyarakat Indonesia belum siap untuk menghadapi persaingan yang ketat tersebut. Produksi dalam negeri kurang diminati oleh masyarakat lokal, karena dampak globalisasi tersebut mengakibatkan adanya arus modernisasi yang menyebabkan hedonisme dan westernisasi bagi masyarakat. masyarakat lebih tertarik untuk mengkonsumsi produk impor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar